Percobaan atau disebut juga eksperimen (dari Bahasa Latin: ex-periri yang berarti menguji coba) adalah suatu set tindakan dan pengamatan, yang dilakukan untuk mengecek atau menyalahkan hipotesis atau mengenali hubungan sebab akibat antara gejala. Dalam penelitian ini, sebab dari suatu gejala akan diuji untuk mengetahui apakah sebab (variabel bebas) tersebut memengaruhi akibat (variabel terikat). Penelitian ini banyak digunakan untuk memperoleh pengetahuan dalam bidang ilmu alam dan psikologi sosial. Hal ini juga pernah di lakukan oleh seorang dokter Nazi. Dari bulan Mei 1943 sampai Januari 1945, dokter Nazi Josef Mengele bekerja di Auschwitz untuk melakukan percobaan medis semu ilmiah. Percobaan favoritnya tersebut dilakukan pada anak kembar yang masih muda.
Dr. Mengele
Dokter Auschwitz, Josef Mengele, telah menjadi teka-teki pada abad ke-20. Penampilan fisik yang tampan, pakaian yang rapi dan sikap tenang sangat berbanding terbalik dengan ketertarikannya pada pembunuhan dan eksperimen mengerikan. Nampaknya kehadiran Mengele dan ketertarikannya dengan anak kembar telah membuat dia membayangkan hal gila dan menjadi monster jahat. Kemampuannya mengelak untuk menangkap telah meningkatkan ketenarannya dan juga menjadikannya memiliki kepribadian mistis dan licik. Namun pada bulan Mei 1943, Mengele memasuki Auschwitz sebagai peneliti medis terdidik dan berpengalaman. Dengan dana untuk eksperimennya, dia bekerja sama dengan beberapa peneliti medis terkemuka saat itu.
Gelisah datang menghantui dirinya sendiri, Mengele pun memutuskan untuk mencari rahasia faktor keturunan. Impian masa depan Nazi dari manfaat bantuan genetika adalah ingin mendapatkan bayi kembar yang memiliki rambut pirang dan bermata biru. Mereka berharap bahwa wanita Arya akan melahirkan anak tersebut, sehingga masa depan bisa diselamatkan. Mengelen percaya bahwa si kembar menyimpan rahasia genetik ini, seperti yang dia pelajari ketika masih bekerja untuk Profesor Otmar Freiherr von Vershuer. Auschwitz tampaknya lokasi yang tepat untuk melakukan penelitian semacam itu karena banyaknya jumlah kembar yang tersedia untuk digunakan sebagai spesimen.
Penyeleksian di Jalanan
Mengele memutuskan untuk melakukan penyeleksian di jalanan, tapi dia tidak seperti penyeleksi lainnya, dia melakukannya dengan sabar. Dengan lambaian jarinya atau dengan menggunakan tanaman, seseorang akan mengirimnya ke kiri atau ke kanan, ke kamar gas atau untuk bekerja. Mengele sangat senang ketika menemukan si kembar.
SS lain yang membantu membongkar transpor yang telah diberi instruksi khusus untuk menemukan si kembar, kurcaci, raksasa atau orang lain dengan sifat turun-temurun yang unik seperti kaki klub atau heterochromia (masing-masing mata memiliki warna yang berbeda). Kehadiran Mengele di jalam tampaknya tidak memberikan kecurigaan sebagai seorang penyeleksi, penampilannya yang mendukung semakin memastikan jawaban yang tidak bagi si kembar yang akan menjadi targetnya.
Sebagai orang yang tidak dicurigai, dia menggiring kereta dan memerintahkan untuk masuk ke jalur yang terpisah, SS akan memberi kata dalam bahasa Jerman “Zwillinge” (“Kembar”). Dengan keadaan seperti ini, orang tua dari anak kembar akan membuat keputusan dengan cepat, menerima kenyataan terpisah dari anggota keluarga saat dipaksa membuata garis, melihat kawat berduri, mencium bau yang tidak asing.
Beberapa orang tua mempertaruhkan si kembar mereka. Beberapa kerabat, teman atau tetangga juga akan memberitahu si kembar. Dan ada beberapa ibu mencoba menyembunyikan si kembar mereka. SS dan Mengele akan mencari dari deretan orang yang sedang bergelombang untuk mencari anak kembar dan siapa saja yang memiliki sifat yang tidak biasa. Sementara banyak bayi kembar dikabarkan atau ditemukan dari beberapa pasang anak kembar berhasil disembunyikan.
Kira-kira tiga ribu anak kembar ditarik dari massa jalan, kebanyakan anak-anak. Hanya sekitar dua ratus yang selamat. Ketika si kembar ditemukan, mereka diambil dari orang tua mereka. Saat si kembar dibawa pergi untuk diproses, orang tua dan keluarga mereka tinggal di jalan untuk melewati seleksi. Terkadang, jika si kembar yang di dapat Mengele masih sangat muda, dia akan memungkinkan sang ibu untuk ikut dengan anak-anaknya agar kesehatan mereka terjamin pada eksperimen.
Pengolahan si Kembar
Setelah si kembar diambil dari orang tua mereka, mereka dibawa ke kamar mandi. Karena mereka adalah “anak-anak Mengele,” mereka diperlakukan berbeda dari tahanan lainnya. Pada saat aka melakukan eksperimen, si kembar di perbolehkan untuk menjaga rambutnya dan membirakan mereka menggunakan pakaiannya. Si kembar kemudian akan diberi tato. Mereka diberi nomor dari urutan khusus.
Mereka kemudian dibawa ke barak kembar dimana mereka diminta mengisi formulir. Hal ini seperti meminta riwayat singkat dan pengukuran dasar seperti usia dan tinggi badan. Banyak anak kembar yang terlalu muda untuk mengisi formulir itu sendiri sehingga Zivowsvater (“ayah si kembar”) membantu mereka. (Narapidana ini ditugaskan untuk mengurus anak kembar laki-laki). Begitu formulir itu terisi, si kembar dibawa ke Mengele. Mengele mengajukan banyak pertanyaan dan mencari ciri yang tidak biasa.
Kehidupan si Kembar
Setiap pagi si kembar memulai ritinitasnya mulai dari pukul enam. Mereka diminta melapor untuk absen di depan barak mereka, tidak peduli bagaimanapun keadaan cuaca. Setelah melakukan pengabsenan, mereka akan disuruh untuk sarapan. Lalu setiap pagi, Mengele akan datang untuk memeriksa.
Kedatangan Mengele tidak selalu berarti ketakutan pada anak-anak. Dia sering dikenal tampil dengan kantong penuh permen dan coklat, menepuk kepala mereka, berbicara dengan mereka dan bahkan terkadang bermain. Banyak anak-anak, terutama yang lebih muda, memanggilnya “Paman Mengele.”
Si kembar diberi instruksi singkat untuk “kelas” sementara dan kadang-kadang diizinkan bermain sepak bola. Anak-anak tidak diharuskan untuk melakukan kerja keras dan memiliki pekerjaan seperti menjadi pembawa pesan. Kembar juga terhindar dari hukuman. Persyaratan untuk si kembar adalah salah satu yang terbaik di Auschwitz, sampai truk-truk datang untuk membawa mereka ke eksperimen. Diperkirakan sekitar sepuluh sentimeter kubik darah diambil setiap hari.
Selain memiliki darah untuk diambil, si kembar juga menjalani berbagai percobaan medis. Mengele menyimpan alasan pastinya untuk sebuah eksperimen rahasianya. Banyak anak kembar yang tidak tau bahwa mereka adalah bahan untuk eksperimen dengan tujuan percobaan individu. Mereka juga tidak mengerti untuk atau apa sebenarnya yang disuntikkan atau dilakukan pada mereka. Setiap pagi, si kembar bertanya-tanya apa yang akan mereka pertaruhkan hari itu. Jika nomor mereka dipanggil, truk akan mengambilnya dan membawa mereka ke salah satu dari beberapa laboratorium.
- Pengukuran
Si kembar akan dipaksa untuk menanggalkan pakaian dan berbaring di samping satu sama lain. Kemudian setiap detail anatomi mereka diperiksa, dipelajari dan diukur dengan hati-hati. Apa yang sama dianggap sebagai faktor turun-temurun dan berbeda dianggap sebagai hasil lingkungan. Tes ini akan berlangsung selama beberapa jam. - Darah
Tes darah meliputi transfusi darah secara massal dari kembar yang satu ke kembar lainnya. - Mata
Dalam upaya untuk membuat mata biru, tetes atau suntikan bahan kimia akan diletakkan di mata. Hal ini sering menyebabkan sakit parah, infeksi dan kebutaan sementara atau permanen. - Suntikan dan Penyakit
Suntikan misterius yang dilakukan dapat menyebabkan sakit parah. Suntikan ke tulang belakang dan keran tulang belakang tanpa anestesi. Penyakit, termasuk tifus dan TBC akan disuntikkan secara sengaja kepada satu kembar dan bukan yang lain. Ketika seseorang meninggal, yang lain akan dibunuh untuk memeriksa dan membandingkan dampak dari penyakit tersebut. - Operasi
Berbagai operasi tanpa anestesi termasuk pengangkatan organ, pengebirian dan amputasi. - Kematian
Dr. Miklos Nyiszli adalah ahli patologi tahanan Mengele. Otopsi menjadi eksperimen terakhir. Dr Nyiszli melakukan otopsi pada anak kembar yang telah meninggal akibat percobaan atau yang sengaja dibunuh hanya untuk pemeriksaan dan pemeriksaan setelah kematian. Beberapa dari si kembar telah ditikam dengan jarum yang ditusuk pada hati mereka dan kemudian disuntik dengan kloroform atau fenol yang menyebabkan koagulasi dan kematian secara langsung.
Itulah salah satu eksperimen keji yang dilakukan Nazi terhadap anak kembar. Hal yang ini juga sangat memprihatinkan dan memakan banyak korban.